2004 adalah awal saya ketemu sama suami di tempat kerja *kayaknya tempat kerja ini adalah tempat mampir doang buat ketemu jodoh saya* (^^)
Saya ga single lho pada waktu itu (having a boyfriend), dan saya jadi single karena suami saya ini.. hanya dengan satu kalimat saja " ga bisa apa ga mau?" ...
Saya pernah punya teman istimewa yang inisialnya 'ian' *bukan inisial atuh itu mah.. hehe* yang beda keyakinan, dan having a nice relationship long enough (no need to tell how long, but for every one who know me, might be know 'how long' and 'whom the person was')
Hanya dengan sebuah pertanyaan " ga bisa apa ga mau?" saya berani melangkah lebih jauh untuk menerima rasa 'patah hati', dan berani menerima rasanya sedih melepaskan.
Kalimat tersebut benar-benar mengusik batin saya, dia bilang 'kalau mau pasti bisa'..
In my 25th birthday at my home - Cimahi (Still having the vision so clear in my mind about that time) dengan keyakinan dan keberanian yang mulai terkumpul saya beranikan diri mengajukan pertanyaan pada teman istimewa "mau dibawa kemana hubungan kita?".. hehe kyk lagu.. tapi kira2 memang begitulah pertanyaannya... dan saya mendapatkan jawaban yang 'mudah di ucapkan tapi berat dilakukan' (no need to tell what was it, it's quite complicated and sensitive karena berhubungan dgn beda keyakinan).. Saya akhirnya dgn berat hati memutuskan untuk berhenti, dan ian menerima keputusan saya.. sedihkah saya?.. Iya saya menangis tapi entah kenapa saya tidak merasa terlalu sedih, dan tidak lagi merasa terbebani (feel light, the burden suddenly dissapear)..
I really didn't feel the sadness.. sadness only in that time, that night.. not for the next day.. it wasn't because i didn't love him anymore.. or did i?.. not really sure about it..
That time I just thought that I had a friend who can really know how to fixing my broken heart, there was 'Andri' by my side.. a friend to talked to, to shared, and to have fun in my situation that time..
arrrgh i'm tired now... let's continue this story next time..
lanjuuuut
okay, singkat kata.. pendekatan "andr" bukan tanpa maksud... heuuuuu
karena tidak lama kemudian andr menyatakan rasa yang saya jawab dengan ' no more dating, i want only married'... heeeey i though he will step back.. but he answered me 'okay! when? '
haah.. suprised..
well that's not easy to answer.. saya harus mulai dengan mengenalkannya pada keluarga..
pada nenek saya (yang pertama saya perkenalkan, karena saya tinggal sama nenek), then my parents..
it wasn't easy to convey them that we're serious.. they told us to wait for about 2 years..
haaaaa.. kelamaan deh bikin dosanya.. heuuuu "istigfar yang banyak.." Astagfirullah, ampun ya Allah.."
spechlesss.. no more word to write.. besok2 lagi saja, kalau sudah banyak kata terkumpul di benak ini..